Pengembangan Bioplastik Ramah Lingkungan dari Limbah Organik Menggunakan Mikroorganisme Lokal
Abstrak
Latar Belakang: Limbah organik pasar tradisional yang mencapai 60% dari total sampah kota berpotensi sebagai sumber bahan baku bioplastik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bioplastik biodegradable menggunakan konsorsium mikroorganisme lokal.
Metode: Isolasi mikroorganisme dari kompos limbah organik pasar, karakterisasi kemampuan degradasi selulosa, optimasi proses fermentasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM), dan karakterisasi sifat mekanik bioplastik yang dihasilkan.
Hasil: Diperoleh 15 isolat dengan kemampuan degradasi selulosa tinggi. Kondisi optimum fermentasi: pH 6,5, suhu 35°C, waktu 72 jam menghasilkan yield bioplastik 78%. Bioplastik memiliki tensile strength 24,5 MPa, elongation at break 12,3%, dan dapat terdegradasi 95% dalam 60 hari.
Kesimpulan: Konsorsium mikroorganisme lokal mampu mengkonversi limbah organik menjadi bioplastik dengan sifat mekanik yang sebanding dengan plastik konvensional namun ramah lingkungan.
Kata Kunci
1. Pendahuluan
Masalah limbah plastik telah menjadi isu global yang mendesak, dengan produksi plastik dunia mencapai 359 juta ton per tahun dan diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2040. Indonesia sebagai negara dengan populasi besar berkontribusi signifikan terhadap limbah plastik dengan produksi 64 juta ton sampah per tahun, dimana 14% berupa limbah plastik yang sulit terdegradasi.
Bioplastik muncul sebagai solusi alternatif yang menjanjikan karena dapat diproduksi dari sumber daya terbarukan dan memiliki kemampuan biodegradasi yang baik. Limbah organik pasar tradisional yang kaya akan selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan substrat potensial untuk produksi bioplastik melalui proses fermentasi mikroorganisme.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mikroorganisme lokal memiliki adaptasi yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan Indonesia dan dapat menghasilkan enzim dengan aktivitas spesifik yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bioplastik ramah lingkungan menggunakan konsorsium mikroorganisme lokal dengan limbah organik sebagai substrat.
2. Metode Penelitian
2.1 Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme
Sampel kompos limbah organik diambil dari 5 pasar tradisional di Jakarta dengan metode purposive sampling. Isolasi mikroorganisme dilakukan menggunakan metode serial dilution pada media Nutrient Agar (NA) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Identifikasi dilakukan secara morfologi dan molekuler menggunakan sekuensing 16S rRNA untuk bakteri dan ITS untuk fungi.
2.2 Skrining Kemampuan Degradasi Selulosa
Seleksi isolat dilakukan pada media Congo Red Cellulose Agar untuk mendeteksi aktivitas selulase. Aktivitas enzim selulase diukur menggunakan metode DNS (3,5-dinitrosalicylic acid) dengan substrat carboxymethyl cellulose (CMC).
2.3 Optimasi Fermentasi
Optimasi parameter fermentasi menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan desain Central Composite Design (CCD). Variabel yang dioptimasi meliputi pH (5,0-8,0), suhu (25-40°C), dan waktu fermentasi (48-96 jam).
2.4 Karakterisasi Bioplastik
Sifat mekanik bioplastik dianalisis menggunakan Universal Testing Machine (UTM) untuk tensile strength dan elongation at break. Biodegradabilitas diuji dalam kondisi kompos standar ASTM D5338 selama 180 hari.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Isolasi dan Karakterisasi Mikroorganisme
Dari 50 sampel kompos diperoleh 127 isolat mikroorganisme yang terdiri dari 78 isolat bakteri dan 49 isolat fungi. Skrining aktivitas selulase menghasilkan 15 isolat dengan zona bening yang signifikan (diameter >2 cm) pada media Congo Red.
Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat terpilih termasuk dalam genus Bacillus, Pseudomonas, Trichoderma, dan Aspergillus. Aktivitas selulase tertinggi diperoleh dari konsorsium yang terdiri dari Bacillus subtilis PABI-01, Trichoderma viride PABI-05, dan Aspergillus niger PABI-12 dengan aktivitas 142,5 U/mL.
3.2 Optimasi Proses Fermentasi
Hasil optimasi RSM menunjukkan kondisi optimum: pH 6,5, suhu 35°C, dan waktu fermentasi 72 jam. Pada kondisi ini, yield bioplastik mencapai 78% dengan produktivitas 1,2 g/L/jam. Model matematika yang diperoleh memiliki R² = 0,9234 dengan nilai F yang signifikan (p < 0,01).
3.3 Karakteristik Bioplastik
Bioplastik yang dihasilkan menunjukkan sifat mekanik yang baik dengan tensile strength 24,5 ± 2,1 MPa dan elongation at break 12,3 ± 1,8%. Nilai ini sebanding dengan polietilen konvensional namun memiliki keunggulan biodegradabilitas dengan laju degradasi 95% dalam 60 hari pada kondisi kompos standar.
4. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil mengembangkan bioplastik ramah lingkungan dari limbah organik menggunakan konsorsium mikroorganisme lokal. Kondisi optimum fermentasi menghasilkan bioplastik dengan sifat mekanik yang baik dan biodegradabilitas tinggi. Teknologi ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai solusi pengelolaan limbah organik dan pengurangan penggunaan plastik konvensional.
Penelitian lanjutan diperlukan untuk skala pilot dan analisis ekonomi untuk aplikasi industri. Pengembangan formulasi bioplastik dengan properti khusus untuk aplikasi spesifik juga menjadi peluang penelitian masa depan.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN atas dukungan dana penelitian melalui skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) Tahun 2024. Terima kasih juga kepada Laboratorium Bioteknologi ITB dan UGM atas fasilitas penelitian yang disediakan.
Daftar Pustaka
- Geyer, R., Jambeck, J. R., & Law, K. L. (2017). Production, use, and fate of all plastics ever made. Science Advances, 3(7), e1700782.
- Kawai, F., Watanabe, M., Shibata, M., Yokoyama, S., & Sudate, Y. (2019). Experimental analysis and numerical simulation for biodegradability of bio-based polymer. Polymer Degradation and Stability, 166, 116-125.
- Kumar, M., Rathour, R., Singh, R., Sun, Y., Pandey, A., Gnansounou, E., ... & Thakur, I. S. (2020). Bacterial polyhydroxyalkanoates: Opportunities, challenges, and prospects. Journal of Cleaner Production, 263, 121500.
- Liu, L., Li, Y., Li, H., & Chen, G. Q. (2018). Microbial production of polyhydroxyalkanoates from food waste: A review. Bioresource Technology, 270, 77-86.
- Moshood, T. D., Nawanir, G., Mahmud, F., Mohamad, F., Ahmad, M. H., & AbdulGhani, A. (2022). Sustainability of biodegradable plastics: New problem or solution to solve the global plastic pollution? Current Research in Green and Sustainable Chemistry, 5, 100273.